Unggahan video bazar minyak goreng murah itu juga menuai sindiran dari akun resmi DPP Gerindra. Partai Pimpinan Prabowo Subianto itu lewat cuitannya menyatakan ingin membagikan minyak goreng untuk followers mereka.
Namun, hal itu sulit dilakukan sebab penjualan minyak goreng di pasaran dibatasi hanya dua liter per orang.
“Tapi sulit, karena pembeliannya dibatasi hanya 2 liter per-orang. Sudah gitu, susah dicarinya. Sekalinya ada, kena mental, karena harus saingan dengan ibu-ibu,” cuit akun tersebut.
Salah satu warganet dengan nama akun @rizkidwika juga turut mempertanyakan stok minyak goreng yang dimiliki DPD PSI Kabupaten Bekasi tersebut. Dia heran di tengah pembatasan pembelian minyak goreng, PSI justru menjual dengan harga murah.
“Kok bisa dapet ratusan liter sih nder? Netijen penasaran,” kata dia.
Terpisah, Ketua DPD PSI Kabupaten Bekasi Muhammad Syahril angkat suara ihwal reaksi warganet dalam bazar tersebut. Syahril mengaku mendapatkan ratusan liter minyak goreng tersebut dari pedagang tradisional di wilayahnya.
Ia mengaku membeli ratusan liter minyak goreng itu dari 10 pedagang lebih secara bergantian dan dengan harga normal pasaran per liter. Dari harga normal itu, Syahri mengaku menjualnya dengan harga subsidi antara Rp7-10 ribu.