Partaiku.id – Masyarakat dihebohkan dengan kabar adanya praktek bisnis PCR yang dilakukan sejumlah konglomerat Indonesia. Mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Agustinus Edy Kristianto mengungkapkan sejumlah nama menteri yang disebut terafiliasi dengan bisnis tes Covid-19 baik PCR maupun antigen.
Kader Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir disinyalir berbisnis di tengah pandemi. Dikabarkan, Luhut meraup keuntungan bisnis dari penyediaan alat tes Covid-19, seperti polymerase chain reaction (PCR) dan antigen. Keuntungan yang ia dapatkan berasal dari hasil investasi sahamnya di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan dan laboratorium yang mengelola tes Covid-19.
Namun, dalam berbagai kesempatan, Luhut mengatakan tidak mengambil keuntungan dari PCR dan menggunakannya untuk membantu warga.
Pernyataan yang disampaikan Luhut tersebut pun kemudian menuai berbagai tanggapan, salah satunya oleh tokoh Nahdlatul Ulama, Umar Hasibuan atau akrab disapa Gus Umar.
Tampak heran dengan pengakuan Luhut yang tidak mengambil untung dari bisnis tes PCR, lantas Gus Umar mempertanyakan terkait pengusaha di dunia bisnis yang tidak mencari untung.