“Pantau kondisi lalu lintas, cuaca, dan cek kondisi jalan. Pastikan kendaraan dalam kondisi yang prima terutama bagi pemudik yang akan mengendarai kendaraan pribadi. Jika pemudik melalui jalan yang rawan terjadi kemacetan atau rawan potensi bencana, siapkan logistik untuk menghadapi kondisi tersebut,” tambahnya.
Menurut Afif, melihat kondisi cuaca ekstrem dalam kurun waktu lima bulan terakhir yang terjadi di wilayah Jawa Tengah ini, banyak mempengaruhi kondisi jalan serta menjadi perhatian khusus terutama di daerah-daerah rawan bencana alam. Tidak hanya jalan-jalan provinsi atau jalan nasional yang mengalami kerusakan, namun juga beberapa ruas jalan tol. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati.
“Kurang lebih lima bulan terakhir terjadi cuaca ekstrem membuat kondisi jalan yang pada Desember lalu sudah prima, banyak yang mengalami kerusakan. Tidak hanya jalan-jalan provinsi atau jalan nasional saja, beberapa ruas jalan tol juga mengalami kerusakan,” terangnya.
Wakil ketua DPRD Kota Semarang ini juga menyebut, terpantau akhir Maret lalu ruas jalan Tol Batang hingga Brebes dalam kondisi yang rusak. Berdasarkan data yang disampaikan Dinas PU Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022, ada 400 KM jalan dalam kondisi yang tidak prima, itu pun sebelum cuaca ekstrem terjadi, dan sangat memungkinkan jika saat ini bertambah karena hal tersebut. Selain itu, ada 41 titik lokasi rawan kecelakaan atau blackspot serta 58 lokasi rawan kemacetan di sepanjang jalan nasional. Tentunya hal ini sangat berbahaya, apalagi saat berada di jalan tol pengemudi biasa mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan yang tinggi.