Dari semula hanya di Jakarta, aksi serupa kemudian meluas di beberapa wilayah, seperti Bekasi, Semarang, hingga Makassar.
Di Jakarta, pencopotan baliho Rizieq viral lewat video yang beredar di media sosial. Video berdurasi 16 detik itu, memperlihatkan sejumlah pria dengan seragam loreng khas TNI tengah mencopoti baliho bergambar Rizieq.
Belakangan, Pangdam Jaya kala itu, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (kini KSAD) menyebut pencopotan baliho Rizieq oleh sejumlah pria berseragam loreng atas perintah dirinya.
Di Semarang, pencopotan baliho Rizieq dilakukan oleh aparat gabungan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kota Semarang, didampingi Polri dan TNI. Aksi serupa juga terjadi di Solo hingga Makassar.
Sementara itu, di markas Kodam Jaya, puluhan karangan bunga berisi sanjungan dan dukungan kepada Dudung berjejer. Rangkaian bunga juga berjejer di Mapolda Metro Jaya.
Rentetan karangan bunga itu dikirim oleh berbagai kelompok masyarakat mulai dari paguyuban warga di Jakarta, akademisi, komunitas literasi, hingga kalangan artis Ibu Kota.
“Ada bunga ucapan selamat untuk dukungan kepada Pangdam Jaya dan Polda Metro Jaya. Ini adalah bentuk dukungan juga ke polisi dan TNI,” kata Dudung kala itu.