“Tidak dengan cara teriak-teriak keluar dan ke media, tapi dibicarakan secara internal,” ujar Irma.
Meski demikian, Irma menyebut sikap kritis partainya nanti tak bisa disamakan dengan yang dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN) selama ima tahun terakhir dalam pemerintahan Jokowi. Dan juga berbeda dengan yang dilakukan PKS saat tergabung dalam barisan pendukung pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun.
“Sangat beda. Kami justru mengawal dari dalam dengan konstruktif dan elegan dengan memberikan solusi,” kata Irma.
Sebelumnya, Irma mengatakan partainya siap memainkan peran sebagai mitra koalisi yang kritis untuk mengawasi kinerja pemerintah. Sehingga fungsi check and balances bisa berjalan dengan baik.
Irma melontarkan hal tersebut untuk mengomentari kemungkinan merapatnya Partai Gerindra ke kabinet pemerintahan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin. Menurut Irma, partainya mengkhawatirkan fungsi pengawasan terhadap pemerintah tak berjalan nika Gerindra bergabung dalam kabinet Jokowi-Amin.
Adapun Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh pada Ahad (13/10) malam. Meski berlangsung hingga tiga jam, Surya menyebut pertemuan itu tak sama sekali membahas kabinet Jokowi-Amin.