Dalam kancah perpolitikan, Nurhajizah bukanlah wajah baru. Ia pernah menjabat antarwaktu sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara periode 2013-2018. Saat ini ia akan maju menjadi bakal calon Bupati Asahan dari Partai Gerindra.
“Buat saya tugas di mana pun sudah merupakan bagian dari amanah, karena latar belakang saya adalah TNI, jadi setiap amanah yang diberikan ke saya akan saya jalankan sebaik mungkin,” kata Nurhajizah, yang pangkat militer terakhirnya adalah brigadir jenderal.
Nurhajizah juga pernah melakukan pembelaan HAM internasional di sidang UNESCO pada 2006 di Swis dan Prancis pada 2008 terhadap prajurit TNI yang diduga melakukan pelanggaran HAM berat karena Nurhajizah sebagai Ketua tim Hatkum personel TNI untuk kasus-kasus dugaan HAM berat yang diselenggarakan di Indonesia dan UNESCO.
Jendral wanita ini juga pernah bertugas di Kemhan dengan jabatan terakhirnya adalah Kepala Biro Hukum Rokum Setjen Kemhan
Menjadi Bupati dianggap Nurhajizah sebagai salah satu pengabdian dan rasa cinta tanah air sekaligus membangun daerah kelahirannya di Kabupaten Asahan.
Nurhajizah yang mendapatkan gelar Doktor dan Magister hukumnya saat lulus kuliah hukum S-2 dan S-3 di Universitas Padjadjaran.