Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat R. Yunandar Eka Perwira menyoroti serapan anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemprov Jabar yang baru mencapai 50 persen. Rendahnya serapan anggaran ini terjadi karena relealisasi pembiayaan program sebagian dilakukan pada akhir tahun.
R. Yunandar Eka Perwira mengatakan serapan anggaran setiap OPD beragam, mulai 40 hingga 60 persen. Salah satunya OPD mitra Komisi II, yang serapannya baru 40 persen.
“Akhir Oktober itu ada yang 50 atau 60 persen (serapan anggaran). Bahkan Dinas KUK (Koperasi dan Usaha Kecil), mitra kami, masih rendah, baru 40 persen,” kata Yunandar, Selasa (5/11/2019).
Yunandar kemudian menuturkan salah satu penyebab rendahnya serapan di Dinas KUK adalah realisasi anggaran perlombaan One Pesantren One Product (OPOP) belum terlaksana. Anggaran yang dialokasikan untuk program ini mencapai Rp 99 miliar.
“Jadi khusus program (OPOP) ini baru 30 persen. Anggaran sisa dari Rp 99 miliar itu buat hadiah perlombaan (produk pesantren terbaik) yang dibayarkan di akhir tahun,” ungkap politikus PDI Perjuangan dari Dapil I Jawa Barat ini.