“Potensi ekonomi ke depan juga masih memiliki prospek yang baik untuk sektor-sektor yang cepat pulih dan berdaya tahan tinggi, seperti pangan, pertanian, jasa keuangan, perdagangan, teknologi informasi komunikasi, dan lain sebagainya,” jelas penyandang dua gelar Doktor Kehormatan itu.
“Negara, dalam hal ini Pemerintah dan DPR RI, menaruh perhatian yang besar dalam menciptakan lapangan kerja, dunia usaha yang kondusif, serta pertumbuhan ekonomi yang berkualitas,” imbuh Puan.
Untuk itu, lulusan UBK didorong mempersiapkan diri menghadapi persaingan, menghadapi risiko usaha, serta meningkatkan kualitas diri apapun pilihannya. Baik memilih masuk dunia kerja, menjadi pengusaha, menjadi pegiat sosial, atau pilihan-pilihan lain.
“Apapun peluang yang ada, dibutuhkan lulusan UBK yang berani mengambil pilihan, berani menempuh jalannya, dan meraihnya dengan perjuangan,” tuturnya.
Puan mengatakan, wisudawan dan wisudawati UBK juga memiliki tugas kebangsaan yaitu membangun budaya toleran, budaya gotong royong, serta memperkuat kesadaran anak bangsa bahwa Indonesia dipersatukan oleh Pancasila.
“Apabila kebudayaan yang berkembang di wilayah Indonesia dibiarkan secara alamiah, maka tidak mustahil kebudayaan transnasional akan menjadi tuan di negeri ini. Tidak akan ada lagi jati diri ke-Indonesiaan, jati diri yang bisa dibanggakan,” terang Puan.