Puan mengingatkan, Indonesia sebagai negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa yang terdiri dari 714 suku bangsa, dan 1.100 bahasa yang berbeda serta tersebar di 17.000 pulau, dapat mengintegrasikan beragam masyarakat menjadi satu bangsa. Menurutnya, hal ini hanya dapat dilakukan karena Indonesia memiliki konsepsi nilai luhur bersama yang menjadi jati diri bangsa, intisari dari bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
“Inilah tugas kebangsaan kita semua, termasuk lulusan UBK, mempersatukan rakyat berlandaskan Pancasila, bergotong royong memajukan Indonesia,” ujarnya.
Puan kembali mengutip Presiden Soekarno yang pernah mengatakan ‘Beri aku sepuluh pemuda maka niscaya akan kuguncangkan dunia’. Ia berharap, sarjana-sarjana UBK mampu mengguncang dunia dengan menjawab tantangan zaman dan menggerakkan kemajuan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, berdikari, dan berkepribadian berlandaskan Pancasila.
“Selamat menjadi sarjana-sarjana UBK untuk Indonesia. Ayo sarjana UBK, kita membangun bangsa. Ayo sarjana UBK, kita wujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia,” tegas Puan.
Usai melakukan orasi ilmiah, Puan lalu menyerahkan cinderamata kepada lulusan UBK terbaik. Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Soekarno, M. Marhaendra Putra dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Puan.