Zainal pun menyebut nama-nama yang mendukung wacana tersebut sebagai teroris konstitusi.
“Siapapun pelakunya, harus kita naming dan shaming sekarang. Harus berikan catatan khusus, saya cenderung menggunakan kata teroris konstitusi,” kata Zainal. Ia menegaskan, orang-orang yang mencoba bermain-main dengan masa jabatan presiden tersebut berhadapan tidak hanya dengan konsitusi dan demokrasi, namun juga berhadapan dengan seluruh penduduk Indonesia.
Hal tersebut menurut dia didukung oleh hasil survei dari beberapa lembaga yang menunjukkan hampir 70 persen rakyat Indonesia menghendaki Pemilu 2024. Menurut Zainal, setiap elite politik hingga sosok dari kelompok pemerintahan yang mendukung isu penundaan Pemilu 2024 tak mengedepankan kepentingan negara.