Ketua Umum partai Gerindra, Prabowo Subianto ditunjuk langsung oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Pertahanan Indonesia hingga 2024 mendatang, Penunjukan tersebut hingga kini menjadi sorotan Pakar Internasional.
Pakar internasioanl menyarankan negara Malaysia untuk memahami prioritas Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena dia merupakan Menhan berpengaruh.
Saran itu disampaikan Shahriman Lockman, analis senior di Institute of Strategic and International Studies. Komentarnya muncul setelah Prabowo menyambangi Malaysia dalam kunjungan luar negeri pertamanya sejak dia menjabat sebagai Menhan Indonesia.
“Untuk Malaysia, akan sangat penting untuk memahami prioritasnya sebagai menteri pertahanan, meskipun ia dikenal oleh para elite politik Malaysia,” kata Shahriman. “Sebagai menteri pertahanan Indonesia di era pasca-Soeharto, Prabowo adalah sui generis,” ujarnya, Sabtu (16/11/2019).
Prabowo adalah mantan rival Jokowi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2019 dan 2014. Dalam Pilpres 2019, Jokowi menang dan menjadi kejutan ketika dia menunjuk mantan rivalnya itu sebagai Menhan di kabinetnya.
Penunjukannya bertepatan dengan rencana Indonesia untuk memindahkan ibukotanya dari Jakarta ke Kalimantan Timur di pulau Kalimantan. Wilayah Malaysia di Sabah dan Sarawak juga berada di Kalimantan. Pada akhirnya, Kalimantan akan menjadi titik nyala potensial dalam hubungan kedua negara mengingat militer Indonesia akan ditumpuk di sekitar lokasi ibu kota barunya dalam upaya untuk mengamankan wilayah tersebut.