Pasalnya, poros politik yang kemungkinan terbentuk antara PDI-P dengan Gerindra sudah diisi nama-nama dengan elektabilitas mentereng, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
“Problemnya, saya merasa perlu figur atau tokoh yang akan mereka usung dalam pilpres. Sosok itu harus kuat dan berpotensi menang agar menjadi magnet (bagi partai) di luar 2 partai utama itu (Demokrat dan Nasdem),” kata Aditya, Selasa (19/4).
“Membangun poros baru ini bisa dilakukan seandainya suaranya Demokrat dan Nasdem memadai. Kalau cukup memadai, bisa dilakukan,” kata Aditya.
Page 3 of 3