Namun, kata Arif, masalah-masalah sosial hingga kini belum menjadi kekuatan politik untuk menghukum pihak yang bertanggung jawab dalam kasus itu. Arif meyakini pernyataan Megawati soal kelangkaan minyak goreng juga tak akan berpengaruh banyak bagi dirinya maupun PDIP.
Di satu sisi, publik selama ini terlalu banyak disuguhi isu-isu politik, yang menyebabkan memori kolektif publik semakin pendek. Di sisi lain, dalam dua tahun ke depan masih memungkinkan munculnya isu-isu kontroversial lain.
“Jadi saya tidak yakin misalnya pernyataan Megawati akan memukul perolehan PDIP,” kata Arif.
Arif mengamini pernyatan Kunto soal fanatisme masyarakat yang kadang mencapai level tak masuk akal.
Selain itu, kata Arif, ekspetasi kepuasan masyarakat terhadap pemerintah juga rendah. Padahal jika lebih jeli, banyak kinerja pemerintah yang mesti dikoreksi. Ia pun heran hal itu tak berpengaruh langsung kepada tingkat kepuasan masyarakat.
“Jangan-jangan ketersediaan minyak goreng sudah cukup bagi masyarakat. Jadi mereka tidak menuntut hal yang lebih substantif, misalnya tata niaga yang fair atau bahan pangan lain,” ujarnya.