“Mengingat Bahlil merupakan salah satu anggota Kabinet Presiden Jokowi, maka saya minta Presiden untuk menegur yang bersangkutan. Teguran ini penting diberikan Presiden,” kata Luqman.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Saan Mustopa, meminta Bahlil fokus mengurus investasi dan tidak mencampuri soal jadwal penyelenggaraan Pemilu 2024. Menurutnya, Bahlil sebaiknya tidak menyampaikan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan politik.
“Lebih baik Bahlil konsentrasi bagaimana investasi di Indonesia ini tumbuh sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan itu juga sedikit akan membantu terkait dengan pemulihan ekonomi,” kata Saan.
Kemudian, Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat, Syarief Hasan, mengatakan bahwa pernyataan Bahlil menyesatkan. Menurutnya, pernyataan itu juga memperlihatkan bahwa Bahlil tidak mengerti konstitusi.
“Sekali lagi, pandangan ini sangat menyesatkan, pandangan ini menandakan bahwa dia tidak mengerti konstitusi Republik Indonesia,” katanya.
Syarief mengimbau publik taat konstitusi. Dia menegaskan, pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan konstitusi sama artinya dengan merusak demokrasi.