“Kita sebagai warga negara yang baik harus betul-betul loyal dan taat terhadap konstitusi. Kalau ada yang berpandangan di luar konstitusi, berarti dia adalah merusak demokrasi,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto enggan menanggapi pernyataan Bahlil. Namun, ia menegaskan bahwa sejauh ini tidak ada perubahan jadwal pemilu dan pemerintah sesuai peraturan akan tetap menjalankan siklus pemilu lima tahunan.
“Pemilu kan jadwalnya 2024. Siklusnya lima tahunan,” kata Airlangga.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyatakan bahwa pernyataan Bahlil itu sah-sah saja sebagai sebuah aspirasi. Namun, untuk mengundur Pilpres, hal itu tidak sesuai konstitusi yang berlaku.
Menurut Habiburokhman, tidak ada aturan perundang-undangan maupun amanat Undang-undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa pemilu dapat diundur. Ia mengaku heran Bahlil bisa melontarkan pernyataan tersebut.
“Ya jelas itu UU yang jelas. Kalau diundur, jalan konstitusinya seperti apa?” katanya.
(mts/ain)