Kunto berpendapat, salah tokoh yang bisa membantu merebut suara kelompok pemilih Jokowi ialah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Asal Airlangga bisa pecah itu ambil suara Prabowo dari kampret, kemudian ambil suara cebong dengan dukungan Jokowi atau meminang Ganjar, itu bisa terjadi,” ucap Kunto.
“Misal Ganjar direbut untuk suara cebong, lalu untuk suara kampretnya kalau enggak Airlangga harus dekatin siapa sebagai simbol kampret,” imbuhnya.
Ia menambahkan, Airlangga masih memiliki waktu lebih dari dua tahun untuk meningkatkan elektabilitas diri.
“Airlangga masih punya waktu satu sampai dua tahun ini untuk menjadikan dirinya tokoh yang jadi mercusuar gerakan atau nilai tertentu,” katanya.
Sebelumnya, pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin memperkirakan perolehan suara Prabowo di Jabar bakal mengalami penurunan bila maju kembali menjadi capres di Pilpres 2024.
Menurutnya, konstruksi pemilih di Jabar senantiasa berubah dari pemilu ke pemilu, serta karakter masyarakat Jabar mudah terpesona dan kecewa.
“Kita lihat konstruksi pemilih Jabar selalu berubah-ubah setiap pemilu. Kita melihat ada kemungkinan pergeseran setelah itu, masyarakat Jabar mudah terpesona dan kecewa,” kata Ujang Senin (22/11).