Partaiku.id – Politikus senior yang kini menjadi Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais menegaskan bahwa wacana penundaan Pemilu 2024 tidak boleh dibiarkan. Semua pihak harus berupaya mencegah agar tidak terjadi. Amien mengatakan itu dalam dialog kebangsaan bertema ‘Mencari Solusi Permasalahan Negara dan Bangsa Indonesia’ yang digelar DPD RI, Senin (14/3).
“Kalau nekat saja sesungguhnya kita mengizinkan, kalau kita hanya diam kita telah melakukan sebuah bunuh diri nasional,” kata Amien.
Amien lalu mengingatkan bahwa presiden-presiden terdahulu selalu bernasib buruk jika terlalu lama menjabat.
Dia memberi contoh Sukarno. Menurunya, Sukarno bisa dibilang tidak memiliki kekurangan sebagai pemimpin politik. Namun karirnya berakhir akibat tragedi yang terjadi 1965-1966 usai dirinya membiarkan dipilih menjadi Presiden RI seumur hidup.
Diketahui, Sukarno ditetapkan sebagai presiden seumur hidup berdasarkan TAP MPRS yang dikeluarkan pada 1963. Pada 1965 terjadi Gerakan 30 September yang berujung pada pembantaian terhadap simpatisan PKI.
Sukarno dituding terlibat dalam penculikan Jenderal TNI AD yang dilakukan kelompok Gerakan 30 September. Pada 12 Maret 1967, dikeluarkan Tap MPRS untuk mencabut TAP sebelumnya yang menetapkan Sukarno sebagai presiden seumur hidup.