“Sejauh ini masih cukup kuat. Karena masih menjabat sebagai bupati dan memiliki akses masuk ke semua kalangan masyarakat lewat program di pemerintahan,” ujarnya kepada Radar, Kamis (2/1).
Selama Ade menjadi bupati tidak banyak terekspose dengan berita-berita negatif yang bisa menurunkan pamor, wibawa atau elektabilitas sebagai pimpinan daerah.
“Jadi kelihatannya sedikit bicara banyak bekerjanya, ini akan menjadi nilai plus di mata masyarakat, termasuk banyak juga program kerjanya sudah dirasakan oleh semua kalangan masyarakat,” katanya.
Sebagai basis massa pemilih muslim di wilayah Jawa Barat bagian selatan atau Priangan Timur, pemilih kabupaten Tasikmalaya yang didominasi kalangan kaum santri dan pesantren, memiliki pemilih fanatik sejak lama.
Tak ayal suara kiai hingga santri, hingga kini masih menjadi salah satu penentu kemenangan yang akan diraih calon dalam Pilkada Tasikmalaya kali ini.
Dengan komposisi partai pengusung dari nasionalis dan agamis yang menyebar di seluruh calon, menarik dinanti siapa pemenang sesungguhnya dalam pilkada yang digelar serentak Desember mendatang tersebut.