Selain itu, Megawati hingga kini juga belum mengumumkan sosok calon presiden (capres) dari PDIP. Adapun PDIP memiliki dua nama yang dinilai sangat dipertimbangkan maju, yakni Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sendiri mengaku pihaknya menyambut baik keinginan PBB untuk berkoalisi. Namun, ia tetap menegaskan bahwa keputusan koalisi akan diputuskan langsung oleh Megawati.
“Kalau sudah berkaitan dengan capres dan cawapres, maka ketua umum partai yang oleh kongres diberikan kewenangan, untuk memutuskan. Jadi, tunggu keputusan Bu Mega,” tegas Hasto.
Hasto mengamini jika PDIP dan PBB memang memiliki kesamaan agenda politik, khususnya soal gugatan agar Pemilu 2024 dilakukan dengan sistem proporsional tertutup atau coblos partai. Ditambah, PDIP dan PBB sama-sama memiliki irisan sejarah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi secara terang-terangan menyatakan mendukung Yusril Ihza Mahendra jika maju sebagai capres ataupun cawapres di Pilpres 2024. Jokowi menilai sosok Yusril merupakan politikus dengan pengalaman yang panjang dan mumpuni.
“Kalau menyimak apa yang disampaikan Prof Yusril dengan pengalaman sangat panjang, saya mendukung, loh kalau Prof Yusril dicalonkan sebagai capres dan cawapres. Ini serius,” ucap Jokowi dalam pidato Rakernas PBB di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (11/1/2023).