“Saya pun sama, selalu sampaikan kepada beliau, ketika bangsa dan negara membutuhkan kita, tidak ada kata tidak siap, siap. Karena sumpah menjadi kader lebih mendahulukan kepentingan yang lebih besar kepada bangsa negara dari pada kepentingan pribadi atau kelompok. Kalau Pak Ganjar seperti itu tidak salah menurut saya. Pak Ganjar kader partai dan saya sebagai kader partai dan pribadi. Ndak salah to, kalau saya mendukung kader lain ya salah,” ujarnya.
Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku belum mendapat pemanggilan dari DPP PDI-P.
“Kalau saya siap-siap saja, tidak ada persoalan. Ini belum, kalau ada, ini saya berangkat ke Jakarta,” katanya.
Ia juga mengaku hingga saat ini belum ada peringatan secara lisan atau tertulis kepadanya dirinya. Pesan online atau WhatsApp juga belum ia terima.
“Belum. Kalau diperintahkan wajar, saya kan nakal dan sebagainya. Siap-siap saja,” jelas Rudy.
Bahkan, mantan Wali Kota Solo ini juga mengakui pemangilan dirinya merupakan hal wajar di internal partai. Dengan begitu ia merasa benar-benar diakui sebagai kader partai.
“Dipanggil dikasih teguran, sanksi, pengarahan ya wajar. Kalau dipanggil partai lain itu tidak wajar. Belum pernah menerima punishment, reward juga belum menerima. Kalau diberi, berarti diakui kader partai,” lanjutnya.