Lebih jauh, Hasto menjelaskan dengan merayakan Imlek, PDI Perjuangan ingin membangun sebuah keharmonian bangsa.
“Maka Ibu megawati dan keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan selamat Hari Raya Imlek. Untuk seluruh yang merayakan di tahun macan air ini, semoga kita dapat keberkahan, kita dapat bersama keluar dari berbagai persoalan pandemi. Sehingga dengan merayakan keharmonian di dalam Imlek ini kita dapat membangun tekad persatuan. Inilah yang diinginkan PDI Perjuangan khususnya Ibu Megawati Soekarnoputri,” tambahnya.
Megawati sudah membuktikan bahwa hal ini bukan sekadar kata-kata belaka. Menurut Hasto, semua bisa memahami prinsip itu ketika PDI Perjuangan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias BTP atau Ahok, menjadi calon gubernur DKI Jakarta.
“Kita tak melihat etnisnya. Pak Ahok ketika dicalonkan menjadi calon gubernur DKI, bukan karena dilihat etnisnya tetapi kualifikasi kepemimpinannya. Itulah yang menjadi karakter Pancasila dibumikan dalam seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah Indonesia tanpa diskriminasi,” jelas Hasto.
Bagi warga negara etnis Tionghoa, Hasto mengajak semuanya mengingat semangat perjuangan Indonesia merdeka. Bagaimana warga Indonesia etnis Tionghoa masa perjuangan dahulu, berjuang untuk Indonesia merdeka, dengan menghidupi semangat anti kolonialisme dan anti imperialisme.