Partaiku.id – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir balik Deputi Bappilu Partai Demokrat, Kamhar Lakumani yang menyebut PDIP menerapkan gaya politik feodal karena menutup pintu Kerjasama dengan Koalisi Perubahan.
Menurut Hasto, gaya politik feodal adalah ketika sebuah partai politik hanya percaya pada keluarga dan mengedepankan keluarga di atas segalanya. Dengan gaya itu, mereka biasanya melupakan mekanisme demokratis dengan mengabaikan proses kaderisasi partai.
“Feodal itu kalau hanya percaya pada keluarga dan mengedepankan keluarga di atas segalanya. Struktur elite Partai yang mengedepankan kekerabatan dan menafikan sistem demokratis di internal partai itulah yang disebut feodal. Jadi menepuk air di dulang, kepercik muka sendiri,” ucap Hasto, Sabtu (25/2).
Hasto menyebut, kerja sama dengan partai dalam urusan capres dan cawapres tak bisa dipaksakan. Menurut dia, PDIP menghormati keputusan Partai NasDem, Demokrat, dan PKS yang mendukung pencapresan Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
“Kerja sama politik itu dalam rangka capres dan cawapres itu tidak bisa dipaksakan. Ketika Nasdem, Demokrat dan PKS sudah menetapkan Anies Baswedan sebagai capres, PDI Perjuangan menghormati itu, mengingat kami mengusung calon dari internal Partai,” katanya.