Indramayu – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ono Surono mengungkapkan, banyak kasus Intoleransi dan Radikalisme di Jawa Barat. Saat ini pemerintah akan banyak program-program untuk melawan gerakan-gerakan tersebut. Sehingga nanti diharapkan dapat membuka pandangan-pandangan masyarakat soal cara dan modus gerakan terorisme dan radikalisme masuk ke masyarakat.
Perihal tersebut disampaikan Ono Surono dalam rapat konsolidasi DPC, PAC dan Ranting PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu, yang diselenggarakan di Desa Gabus Kulon, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Sabtu (14/12/2019).
Dikatakannya, meski Indramayu dengan kultur pantura sebagai daerah plural, namun juga terpapar radikalisme, misalnya dengan adanya kasus penangkapan terduga teroris dan jaringan teroris di Indramayu beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Anggota Komisi IV DPR RI Angkat Bicara Terkait Pemusnahan Beras Senilai Rp 160 Miliar
Ono meminta agar semua stakeholder, baik pemerintah, partai politik, maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk bersatu saling mendukung dalam rangka melawan adanya gerakan terorisme dan radikalisme.
“Indramayu akan melaksanakan Pilkada 2020, namun tidak pernah Bupatinya dari PDI Perjuangan sejak 1999 hingga sekarang di tahun 2019,” terangnya.