Ia mempertanyakan, mengapa masih ada pejabat negara yang bisa memiliki usaha di banyak sektor dan tempat.
“Orang harus selesai kalau dirinya mau jadi pejabat. Enggak boleh dia jadi pejabat, kalau masih cawe-cawe ngurusin ruang-ruang pribadinya dia,” kata mantan Koordinator KontraS tersebut.
Pejabat yang masih sibuk atau mengurus usahanya, menurut Haris bisa menjadi masalah. Sebab, ketika menjadi pejabat negara, orang itu punya akses dalam pembentukan kebijakan negara.
“Bagaimana dia (pejabat) mau belain masyarakat kalau dia dikelilingi oleh orang-orang yang mempresentasikan dari kepentingan bisnis. Indonesia dilihatnya menjadi ladang, mencari penambahan modal, penambahan keuntungan,” kata Haris.
Haris Azhar merupakan tersangka yang telah dijerat Polda Metro Jaya karena berperkara dengan Luhut.
Haris sempat menyinggung dugaan keterlibatan Luhut dalam bisnis di Papua. Dugaan itu ia sampaikan lewat video di YouTube dengan judul “Ada Lord Luhut Di balik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan 8008AJaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!”
Ia telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan pencemaran nama baik yang dilayangkan oleh Luhut.