Wasis berpendapat dengan kondisi terpecah-pecah antarpartai koalisi bisa membuat program pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin terganggu. Khususnya program jangka pendek dan menengah.
“Kalau program pemerintah yang itu sifatnya multiyears atau jangka panjang, saya pikir masih jalan,” pungkasnya.
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan sikap partai koalisi yang terbelah dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan.
Sepengetahuan dia, perbedaan sikap antara partai-partai politik dalam koalisi pemerintahan saat ini merupakan sesuatu yang jarang terjadi.
“Enggak bagus, enggak baik. Masa iya sesama satu rumah ada yang ke kanan ada yang ke kiri, ada yang ke atas ada yang ke bawah. Kan kita tahu dari dulu partai koalisi selalu setuju, kompak. Bahkan terkait RUU KPK, UU Omnibus Law Cipta Kerja, UU Minerba, selalu kompak, selalu oke, termasuk masalah IKN,” kata Ujang, Kamis (24/3).
Senada dengan Wasis, Ujang berpendapat perbedaan pandangan dalam isu penundaan pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden menyangkut kepentingan masing-masing partai.