“Makanya organisasi masyarakat atau kelompok-kelompok masyarakat ini dipakai untuk memperkuat klaim bahwa rakyat mendukung 3 periode atau penundaan pemilu atau apa lah itu,” kata Kunto saat dihubungi, Kamis (31/3) malam.
Ia memperkirakan, ke depan, akan semakin banyak deklarasi yang mendukung penundaan pemilu atau Jokowi 3 periode. Sejumlah acara-acara akan dimanfaatkan untuk menyuarakan wacana tersebut.
Kunto berpendapat ada kemungkinan partai politik yang sekarang menolak, kemudian berbalik badan mendukung jika bola dukungan dari kelompok masyarakat semakin membesar.
“Apalagi kalau pemberitaan di media masif, di media sosial juga masif, mau gak mau mereka (partai politik) balik badan,” katanya.
Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, berpendapat senada.
Menurutnya, adanya aksi penggalangan massa tersebut menunjukkan adanya upaya memindahkan lokus bahwa penundaan pemilu itu bukan hanya agenda elit, namun juga agenda populis.
Jika massa pro penundaan tersebut terus tereskalasi, maka, kata dia, strategi penggalangan massa ini secara psikologis bisa memengaruhi partai-partai yang menolak penundaan pemilu.