“Itu mungkin sinyal, memperlihatkan tentara punya penciuman yang lebih peka terhadap keadaan, dibanding dengan politisi, politisi kan manut-manut aja pada Presiden. Tapi Andika mulai tau dia kasih jarak dari kekuasaan. Bahwa dia ada di belakang aktivitas masyarakat sipil yang berbasis konstitusi,” katanya.
“Jadi para mahasiswa aman karena Pak Andika menjaminkan itu melalui sinyal pertemuan panglima militer dengan panglima masyarakat daerah (Ketua DPD),” ucapnya menambahkan.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sebelumnya mendukung pernyataan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, agar aparat keamanan tidak represif dalam menghadapi aksi mahasiswa.
Hal itu disampaikan Andika saat mengunjungi LaNyalla di Rumah Dinas Ketua DPD RI, Jakarta, Sabtu (9/4).
Dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh itu membahas dinamika yang terjadi belakangan ini. Terutama aksi-aksi mahasiswa di beberapa kota, termasuk rencana aksi besar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia yang akan digelar 11 April nanti.
“Kami berterima kasih sudah diingatkan oleh Ketua DPD RI. Memang pasukan kami sudah di-BKO ke Polda dan Polres untuk antisipasi aksi. Tetapi kami tegaskan bahwa TNI dan seluruh jajaran tetap disiplin, sesuai tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya,” kata Andika dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (10/4).