Pengamat Politik dari universitas andalas, Najmuddin M Rasul mengatakan kurang harmonisnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri menyebabkan tipisnya peluang Partai demokrat untuk mendapatkan jatah Menteri.
Najmuddin menilai, sudah ada upaya dari Demokrat lewat Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjalin komunikasi dengan Jokowi di istana beberapa hari lalu.
Namun, kata dia, Demokrat tetap punya ganjalan, yakni tidak ada restu dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri yang selama ini punya hubungan kurang harmonis dengan presiden ke-6 RI tersebut. “Hubungan SBY dan Megawati tidak pernah harmonis. Kedua tokoh ini sulit untuk disatukan,” kata Najmuddin.
Hubungan SBY dan Megawati sudah retak sejak 2004 lalu. SBY yang merupakan salah satu menteri utama di pemerintahan Megawati sejak 2001-2004 dengan jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
Di akhir pemerintahan Mega, SBY memilih mundur dan berjuang bersama Partai Demokrat yang ia dirikan sejak 2001. SBY mengalahkan Mega di Pilpres 2004. Saat itu, ada kesan dari Mega bahwa SBY telah mengkhianatinya di kancah politik.