Berita Pilihan

Penundaan Pemilu Berpotensi Kerusuhan Sosial

Penundaan Pemilu Berpotensi Kerusuhan Sosial

Partaiku.id – Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan, penundaan Pemilu 2024 atau perubahan periodisasi masa jabatan presiden menjadi tiga periode berpotensi melahirkan kerusuhan sosial.

Apalagi jika tidak ada alasan yang kuat. Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa mengatakan kerusuhan sosial bisa terjadi mengingat kondisi sulit masyarakat Indonesia masih sulit usai dihajar pandemi Covid-19.

“[Menunda pemilu] berpotensi melahirkan kerusuhan sosial dan penganjur penundaan pemilu dan presiden tiga periode akan dicap sebagai musuh rakyat dan pengkhianat reformasi,” kata Ardian dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3).

Berdasarkan hasil survei pihaknya, ia menjelaskan, mayoritas masyarakat menolak usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024 ataupun perubahan periodisasi masa jabatan presiden menjadi tiga periode.

Hasil itu diperoleh dari survei yang digelar pada 23 Februari hingga 3 Maret 2022, dengan total 1.200 responden dari seluruh provinsi.

Pengambilan sampelnya menggunakan metode multistage random sampling. Survei dilakukan secara langsung atau tatap muka dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen.

Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menunjukkan, mayoritas pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Golongan Karya (Golkar), serta Partai Amanat Nasional (PAN) menolak usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Padahal, ketua umum dari ketiga parpol tersebut merupakan pengusul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.

Disebutkan, berdasarkan hasil itu, diketahui bahwa 66,2 persen pemilih PKB, 71,6 persen pemilih Golkar, serta 93,7 persen pemilih PAN menolak usul penundaan penyelenggaraan Pemilu 2024.

“Pemilih PKB sangat setuju atau setuju 26,7 persen, tidak setuju atau sangat tidak setuju 66,2 persen. Pemilih Golkar sangat setuju atau setuju 24,3 persen, tidak setuju atau sangat tidak setuju 71,6 persen. Lalu, PAN setuju atau sangat setuju 6,3 persen, dan tidak setuju atau sangat tidak setuju 93,7 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3).

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menyebutkan, hasil surveinya juga menunjukkan, mayoritas responden yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menolak wacana penundaan Pemilu 2024.

Dari survei itu diperoleh hasil sebesar 65,1 persen responden yang puas dengan kinerja Jokowi menentang penundaan Pemilu 2024.

“Mayoritas pemilih Jokowi 2019, bahkan mayoritas yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi menentang baik isu penundaan pemilu ataupun presiden tiga periode,” kata Ardian dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3).

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker