Menurutnya, perbedaan ini mencapai puncaknya pada Selasa (29/8) dalam rapat Tim 8, yang berlangsung panas dan bahkan diwarnai aksi gebrak meja oleh peserta.
“Terjadi perbedaan pandangan yang sangat keras, bahkan sampai gebrak meja di situ. Apa perbedaannya? Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahu ada opsi lain,” kata dia.
Pertemuan Tim 8 pun buntu. Selain itu, dalam rapat ada pernyataan bahwa Demokrat dipersilakan mencari opsi lain jika mau.
“Itu kan dalam percakapan di Tim 8 ada. Bukan keluar koalisi, mereka akan coba exercise lain. Ini mereka menunggu, kapan ini keputusannya. Di sisi lain NasDem bukan menolak AHY tapi tidak mau dideklarasikan segera,” katanya.
Kemudian, Anies mengatakan bahwa setelah pertemuan itu buntu, ia ditelepon untuk datang ke Kantor NasDem pada Selasa malam.
“Malam itu saya sedang dalam perjalanan, dilaporin pertemuan (Tim 8) yang hasilnya buntu. Saya mendapat telepon dari kantor NasDem, diminta untuk ke kantor NasDem,” kata Anies.
Di kantor NasDem, ia bertemu dengan Surya Paloh dan membicarakan kesepakatan dengan PKB. Surya Paloh dihadapkan pada dua pilihan: berunding dengan PKS dan Demokrat lalu kemudian bersepakat dengan PKB, atau langsung membuat kesepakatan dengan PKB. Risikonya, PKS dan Demokrat bisa merasa dilangkahi karena tidak diajak komunikasi.