Candaan itu menyiratkan ketidakpedulian terhadap perempuan, candaan yang mengandung pelecehan. Apa maksudnya melontarkan “sekamar sama saya saja bu Afifah” ketika pembagian kamar isolasi bagian dari prosedur pemeriksaan kesehatan paslon. Di Rumah Sakit.
Sebelumnya saya dibully karena tampilan wajah, ber make up dan tidak ber make up, sekarang saya mengalami pelecehan langsung dari paslon lawan, karena saya perempuan!
Saya paham, perempuan ketika menjadi korban tidak berani bersuara, korban membutuhkan dukungan untuk berani menyuarakan suaranya. Sebagai satu-satunya kandidat perempuan, saya berpakaian sopan, menutup aurat, berjilbab. Namun tetap saja masih mengalami hal seperti ini. Lontaran disampaikan oleh pejabat daerah yang menjadi kandidat pilkada, calon pemimpin kota. Bagi saya ini hal yang sangat tidak pantas, pejabat tapi mesum. Di PDI Perjuangan Kota Depok, saya mengemban jabatan sebagai wakil ketua bidang Perempuan dan Anak.
Pada bulan Maret 2020, kami menyelenggarakan kegiatan laporan tahunan kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota Depok. Di situ saya mendengar jelas kesulitan dari stakeholder maupun para pemangku jabatan mengenai isu pelecehan, kekerasan terhadap perempuan. Pemangku jabatan baik dari kepolisian, maupun dinas dan lembaga terkait di bawah koordinasi pemerintah kota. Saya tahu betul bagaimana korban diperlakukan, saya paham bagaimana penanganan pemerintah kota terhadap korban.