Meski demikian, Ardha mengatakan peta politik saat ini belum final. Dia menyebut PDIP dan NasDem akan menjadi penentu peta kekuatan.
“Misal terjadi suatu pertemuan yang baik antara Bu Mega dengan Pak Surya Paloh, koalisi keempat sangat sulit terbentuk,” ucap Ardha saat dihubungi.
Asrinaldi mengatakan pilpres dua putaran hampir pasti terjadi pada 2024 jika ada empat poros koalisi.
Dia mengatakan skenario Pilpres 2024 akan mirip dengan Pilpres 2004. Pilpres akan diikuti oleh beberapa kandidat potensial.
“Ya dua putaran. Kalau pengalaman 2004, bagaimana kekuatan ada Amien Rais, SBY, Megawati, Pak Wiranto juga,” ucap Asrinaldi.
Asrinaldi berpendapat peta kekuatan politik kemungkinan berubah saat putaran kedua dimulai. Dia berkata hasil akhir pilpres akan ditentukan oleh kelihaian dua capres dalam merebut suara kandidat yang kalah pada putaran pertama.
“Misalnya yang akhirnya Prabowo dengan Ganjar, suara Anies akan menjadi penentu,” tuturnya.
Ardha juga memprediksi putaran kedua akan berlangsung pada 2024. Dia berkata partai-partai politik harus punya persiapan lebih untuk menghadapi skenario itu.