Tekad mengusung calon sendiri juga didasarkan pengalaman di mana Partai Golkar Sragen mampu mengantar kadernya duduk di wakil bupati dua periode dan satu periode menjadi bupati.
Atas dasar itulah, semua kader dalam rapat juga sepakat dan menyatakan solid untuk memiliki jago sendiri di Pilkada mendatang.
Sebagai tindaklanjut, dalam waktu dekat partai akan kembali menggelar rapat pleno bersama jajaran PK untuk melihat dan memetakan kader-kader yang layak dan berpotensi untuk dijagokan.
“Kalau nama-nama kader yang dipandang layak sudah ada beberapa. Tapi masih perlu dimatangkan lagi. Yang terpenting semua kader tadi siap menerima siapa saja yang punya pengaruh dan potensi untuk maju dan menang,” tandasnya.
Anton menambahkan dengan modal enam kursi, pihaknya menyadari Golkar butuh minimal tiga kursi untuk bisa maju mengusung calon ke Pilkada. Karenanya, selain mematangkan penggodokan kader yang akan diusung, komunikasi politik dengan parpol-parpol pemilik kursi juga akan diintensifkan.
“Intinya pikiran semua kader yang muncul saat saat ini adalah partai Golkar ingin mendapatkan kepercayaan kembali menjadi bupati di Kabupaten Sragen,” tandasnya.