Sementara itu, Ketua DPP PKB bidang Pendidikan dan Pesantren KH. Yusuf Chudlori berharap kajian kitab Risalah juga karya dan pemikiran Mbah Hasyim yang lain dapat digelar secara kontinyu oleh PKB.
“Semoga pengajian ini terus berlanjut, bisa terus kita pelajari bersama-sama tidak hanya Ramadan, nanti semoga setelah lebaran kita bisa terus ngaji. Karena memang PKB ini kan lahir dari pesantren. Maka kalau salah satu agenda PKB ini pengajian, itu ya sangat wajar dan memang harus, agar kita tidak meninggalkan akar sejarah PKB sendiri yang lahir dari pesantren dan didirikan oleh para Kiai dan santri untuk kemaslahatan segala lapisan masyarakat,” ujar Gus Yusuf.
Selain itu, Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz menjelaskan latar belakang Mbah Hasyim menulis kitab Risalah Ahlussunnah Wal Jemaah. Menurutnya penulisan kitab tersebut dilatarbelakangi oleh munculnya berbagai macam aliran baru ke Indonesia.
“Kitab Risalah ini penulisannya dilatarbelakangi adanya aliran baru yang masuk Indonesia, di pasal dua Mbah Hasyim menyebutkan 1912 masehi banyak aliran masuk, dan Islam Aswaja itu mulai bingung menghadapi situasi yang baru itu,” ujar Gus Kikin.