Partai Solidaritas Indonesia

Politisi Pengagum Ahok yang Keluar dari PSI

Politisi Pengagum Ahok yang Keluar dari PSIPartaiku.id – Nama Tsamara Amany ramai dibicarakan usai dirinya secara resmi mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Keputusan tersebut ia sampaikan melalui kanal YouTube pribadinya, Senin (18/4).

“Selama lima tahun sebagai Ketua DPP, per hari ini, 18 April 2022 saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI,” kata Tsamara dalam pernyataannya.

Tsamara menempuh pendidikan S-1 di bidang Ilmu Komunikasi dengan konsentrasi Public Relation di Universitas Paramadina pada 2018. Ia menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3,5 tahun dan lulus dengan predikat magna cum laude.

Sepak terjangnya sebagai politisi muda telah aktif dilakukannya selagi masih berstatus sebagai mahasiswi.Pada 2016 lalu, ia mengecap pengalaman menjadi staf magang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kala itu, Tsamara berkesempatan terlibat dalam berbagai tugas. Salah satunya seperti meningkatkan peringkat izin untuk memulai usaha di dalam survei Bank Dunia hingga simplifikasi perizinan untuk memulai usaha.

Perempuan kelahiran Jakarta, 24 Juni 1996 ini bahkan pernah berujar bahwa dirinya mengagumi sosok Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.

Kemudian, pada 2017 Tsamara bergabung bersama PSI, sebuah partai baru yang di dalamnya banyak diisi oleh para generasi muda. Grace Natalie sebagai pemimpin PSI, saat itu langsung menunjuk Tsamara sebagai Ketua DPP Bidang Eksternal terhitung sejak April 2017 lalu.

Pada 2019 lalu, Tsamara berhasil menempati posisi kedua di Daerah Pemilihan (Dapil) II Jakarta Selatan setelah mendapatkan 103.599 suara. Tsamara hanya kalah dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid yang meraup 248.205 suara.

Meski berhasil mengumpulkan suara terbanyak berdasarkan data hasil rekapitulasi nasional, Tsamara tidak dapat duduk menjadi anggota DPR RI lantaran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tidak lolos ambang batas parlemen yakni 4 persen.

(lna/isn)

Show More
Back to top button

Adblock Detect

Please consider supporting us by disabling your ad blocker