Mantan Caleg dari partai Gerindra mengatakan bahwa partai yang di komandoi Prabowo Subianto kacau dan tidak adil dalam proses pemilu legislatif di Garut Jawa Barat.
“Orang dipecat itu kan kita pasti kan dianggapnya punya salah. Kemudian kalau kita dia kita dianggap bersalah. Berarti kita harus melakukan perlawanan,” kata Fahrul Rozi.
Fahrul menuturkan, alasannya melakukan perlawanan lantaran ada ketidakberesan yang dia temukan di partai. Menurutnya, yang utama saat ini bukan lagi menjadi anggota dewan, namun dia harus mengembalikan nama baiknya kepada masyarakat.
“Kalau saya lihat memang kacau. Jadi mereka cenderung memaksakan kehendak. Artinya kalau misalkan kita enggak buka, kalau kita tidak lawan ya timbulnya kan seenaknya. Makannya kita melakukan perlawanan, targetnya bukan kita harus jadi dewan atau tidak, itu mah masalah nomor 10. Tapi kan kita enggak enak, nama baik kita dicap begitu kan kurang ajar namanya kan. Kita dituduh mencuri kalau kita diam jadi pencuri dong, kan gitu. Makannya harus kita lawan,” jelasnya.
Kasus ini bermula saat Mulan Jameela protes kepada DPP Gerindra agar ditetapkan sebagai Caleg terpilih. Namun, setelah melalui sidang internal, Majelis Kehormatan Gerindra merekomendasikan agar menempuh gugatan ke pengadilan.