“Ini menjadi pelajaran buat Pertamina untuk memastikan sistem keamanan pada seluruh aset dan fasilitasnya, supaya di masa depan, kebakaran seperti ini tidak terulang lagi,” terangnya saat menjadi keynote speaker seminar.
Direktur Eksekutif Reforminer Institute Komaidi Notonegoro sependapat agar dilakukan investigasi dan audit terhadap aset-aset Pertamina. Klausul yang menjelaskan perlunya audit berkala itu ada dalam Keppres No. 63 Tahun 2004, Permen ESDM No. 4 Tahun 2017, Permen ESDM No. 48 Tahun 2018, dan Kepmen ESDM NO. 270.K/HK.02/MEM.S/2022 Tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 77 K/90/MEM/2019 Tentang Objek Vital Nasional Bidang Energi Dan Sumber Daya Mineral.
Komaidi kemudian juga meminta aset-aset Pertamina dilakukan peremajaan. Jika menyangkut keselamatan orang, peremajaan tersebut harusnya diutamakan.
“Ini masalah maintenance, harus diutamakan. Kalau waktunya diganti, harusnya diganti. Ini menjadi otokritik kita bersama,” pungkasnya.
Seminar Fraksi PPP DPR RI kali ini mengangkat tema “Kebakaran Depo BBM Plumpang: Menyoal Lemahnya Sistem Keamanan Aset-aset Pertamina.” Moderator seminar adalah Tenaga Ahli DPR RI Fraksi PPP Samsul Hilal.