Lalu, poros kedua ada nama Ganjar yang diduetkan dengan sejumlah nama lewat koalisi KIB. Poros ketiga, lewat rencana koalisi Nasdem yang menjagokan Anies diduetkan dengan AHY. Lalu, poros keempat dengan koalisi Gerindra yang menjagokan Prabowo dengan Cak Imin.
Hasilnya, duet Prabowo-Cak Imin unggul dengan perolehan 24,1 persen, disusul Ganjar-Erick dengan 19,5 persen, Anies-AHY memperoleh elektabilitas 18 persen, disusul Puan-Andika yang memperoleh 13,4 persen.
Dalam skenario kedua, Prabowo-Muhaimin juga unggul dengan perolehan 24,5 persen dari pasangan Puan-Ridwan Kamil 14,0 persen; dan pasangan Ganjar-Andika meraih 20 persen.
“Dari hasil skenario itu, elektabilitas Prabowo dan Cak Imin jauh unggul dibandingkan dengan figur lain,” kata Ade.
Survei Median melibatkan 1.500 responden yang tersebar di 34 provinsi. Survei dilaksanakan pada 21-27 Juli 2022 dengan metode penelitian non probability sampling, dan kuesioner berbasis Google Form yang disebarkan melalui media sosial Facebook dengan target pengguna aktif berusia 17-60 tahun.
Sementara itu, hasil survei Politika Research and Consulting (PRC) justru menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipasangkan dengan Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil (RK) unggul dalam skenario pasangan capres-cawapres potensial Pilpres 2024.