Terlebih, kedua tokoh itu bakal memilih jalan politiknya masing-masing sebab memiliki preferensi politik yang berbeda. Setelah berpisah, Hendri menjabarkan kemungkinan skenario Anies dan Prabowo yang akan mencari koalisi partai.
“Mas Anies mungkin dipegang oleh koalisi yang sudah ada PPP-PAN-Golkar, atau koalisi yang akan datang Nasdem-Demokrat-PKS, atau mungkin bisa saja Mas Anies dipinang PDIP. Sementara Pak Prabowo bisa saja berkolaborasi atau konsolidasi dengan parpol lain,” paparnya.
Lebih jauh, Hendri juga menilai Anies lebih mungkin diusung oleh koalisi Nasdem-Demokrat-PKS sembari menunggu kemunculan koalisi lain. Ihwalnya, Koalisi Indonesia Baru (KIB) yang terdiri dari PAN-PPP-Golkar memiliki kecenderungan untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
“Kalau Anies sementara ini yang cukup kuat mengusung ini kan koalisi Nasden-Demokrat-PKS. [Sambil] tunggu dulu koalisi mana lagi yang muncul. Karena menurut saya KIB ini akan meminang Ganjar ya,” pungkas Hendri.
Lembaga survei Indo Riset memprediksi Pilpres 2024 bakal terjadi sebanyak dua putaran dengan tiga kandidat utama yang berpotensi besar masuk ke putaran kedua.