“Kita memang tidak bisa maju sendiri dan elektoral Pak Prabowo juga termasuk yang bagus. Banyak yang memandang kombinasi ini pasangan yang ideal untuk bisa mencapai kemenangan. Tapi kalau saya pribadi tetap berjuang Pak Muhaimin capres,” ujar Jazilul kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Jazilul menerangkan, duet Prabowo-Cak Imin menjadi komposisi ideal karena mewakili unsur nasionalis-religius, sipil-militer, tua-muda. Secara pribadi, Dia berkata, dua tokoh itu juga sudah cukup akrab, meskipun berbeda koalisi di Pilpres 2019 lalu.
Cak Imin sendiri mengklaim memang ada dorongan untuk berduet dengan Prabowo di Pilpres 2024. Dorongan, menurutnya datang dari Jawa Barat.
“Itu aspirasi yang berkembang yang saya lihat terutama di Jabar tentu menjadi pertimbangan dan akan kita lihat nanti,” kata dia, yang akrab dipanggil Cak Imin itu, kepada wartawan di kompleks parlemen, Kamis (3/2).
Ia, yang juga menjabat Wakil Ketua DPR itu, mengakui hingga kini belum berbicara langsung dengan Prabowo soal aspirasi duet itu. “Pasti pasti [komunikasi dengan Gerindra]. Dengan teman-temannya [Prabowo],” ucapnya.
(kum/ain)