“Dalam praktik pada kebijakan itu ternyata disalahgunakan, dan kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan,” kata Hasto di Bogor, Selasa.
Greenpeace juga menilai proyek tersebut terlalu berorientasi pada penyeragaman pangan terhadap masyarakat. Akibatnya, masyarakat di beberapa wilayah yang masuk proyek tersebut tak mendapatkan manfaat.
Di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, sekitar 600 hektare lahan yang ditanami singkong untuk proyek itu mangkrak.
“Skema seperti (food estate) ini telah dilakukan oleh masa pemerintahan sebelumnya dan gagal. Namun, tetap ditiru, alhasil dampak yang diberikan hanya membuat kerusakan dan dampak buruk semakin parah,” kata Juru Kampanye Hutan Greenpeace Arie Rompas.