Jokowi kemudian menyinggung harga beras yang masih bertahan di kisaran harga Rp10.700, juga lebih murah dibandingkan dengan Amerika Serikat.
“Coba dilihat di Amerika sudah Rp52.000, bayangkan kalau harga beras di sini menjadi Rp52.000, demo setahun enggak rampung-rampung. Benar enggak?” ungkap Jokowi yang diamini pendukungnya.
Mantan Wali Kota Solo ini turut menyinggung minyak goreng. Meskipun sempat mengalami kelangkaan dan kenaikan harga sehingga muncul demonstrasi, Jokowi mengklaim saat ini permasalahan tersebut sudah bisa diatasi.
“Tapi, Alhamdulillah selama seminggu ini saya cek di pasar-pasar sudah Rp14-16 ribu, sebentar lagi akan semuanya Rp14 ribu, yang curah, yang curah, ya,” tandasnya.
Meskipun begitu, Jokowi memahami bahwa pengendalian harga sejumlah kebutuhan tersebut memberatkan APBN.
“Memang yang berat itu APBN, APBN menjadi berat karena subsidinya sekarang untuk BBM Pertalite-Pertamax-Solar-Elpiji, subsidinya menjadi Rp502 triliun. Gede sekali, enggak ada negara yang seberani kita melakukan subsidi segede ini,” tutur Jokowi.
“Tetapi, karena memang rakyat belum pulih dari pandemi ya harus kita lakukan. Itu yang harus kita putuskan,” pungkasnya.