Partaiku.id – Rocky Gerung meminta partai-partai politik menggugat ambang batas 20 persen ke Mahkamah Konstitusi demi demokrasi Indonesia. Rocky menganggap seharusnya tidak ada presidential threshold dalam pencalonan presiden di pilpres.
“Kalau kalian masih berupaya koalisi demi merebut tiket, itu artinya kalian enggak paham demokrasi. Kalau kalian enggak paham, saya akan pimpin gerakan untuk boikot pemilu, namanya LBP, Liga Boikot Pemilu,” ujar Rocky mengutip 20Detik.
Menurutnya, parpol banyak melakukan pencitraan. Mereka seolah-olah berjalan demi demokrasi. Padahal, yang menjadi target utama yakni tiket pemilu semata.
“Ini saya serius ini, karena partai-partai ini pertontonkan pada rakyat seolah-olah mereka bekerja demi demokrasi. Padahal cuma mau tiket, demokrasi itu enggak boleh ada tiket, itu artinya batalkan 20 persen,” katanya.
Rocky menyebut ambang batas 20 persen hanya menjadi kunci bagi ‘dalang’ menjelang ajang kontestasi nasional pada 2024 mendatang.
Menurutnya, penentu permainan tersebut akhirnya memaksa parpol ‘kawin paksa’ untuk mencapai ambang batas tersebut
“Jadi, saya sarankan Demokrat maju ke Mahkamah Konstitusi, ya PKB berwacana, PKS sudah pasti akan di situ. Bahkan DPD sebagai lembaga mau maju kok. Jadi itu sebagai nasihat dari orang yang prihatin terhadap upacara kawin paksa kalian itu,” ujar Rocky.