Faktor kedua adalah menghangatnya situasi di internal Koalisi Perubahan. Yakni, Anies Baswedan belum juga mengumumkan bakal cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilu 2024.
Menurut Khoirul, PDI-P lebih leluasa menjalin komunikasi dengan Demokrat itu dibandingkan dengan PKS yang ada di koalisi tersebut, apalagi Nasdem.
Khoirul Umam juga menilai, rencana kerja sama antara PDI-P dengan Partai Demokrat sebagai mementum rekonsiliasi politik nasional.
“Meski pada medio 2022, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto pernah menegaskan pihaknya tidak akan bekerja sama dengan Partai Demokrat, maka munculnya tawaran kerja sama PDIP-Demokrat ini bisa menjadi momentum rekonsoliasi politik nasional,” katanya, Minggu (11/6).
Ia mengakui, hampir 20 tahun usai Pilpres 2004, PDIP dan Partai Demokrat memang terlibat dalam pola relasi konfliktual, akibat gesekan politik masa lalu.