“Karenanya Perwakilan RI di luar negeri harus lebih jeli melihat kebijakan ataupun kejadian yang berdampak bagi Indonesia. Di sisi lain, juga perlu lebih jeli melihat peluang yang ada,” kata Puan.
Menurutnya, laporan dari Perwakilan bukan saja tentang apa yang terjadi (factual report is not enough), seperti yang sudah diberitakan oleh media internasional. Namun juga, kata Puan, perlu dilihat bagaimana dampaknya bagi Indonesia dan peluang apa yang ditimbulkan.
“Krisis silih berganti yang sudah menjadi bagian new normal, karenanya Perwakilan RI perlu lebih antisipatif mencermati kemungkinan terjadinya krisis global ataupun regional, karena suatu kejadian di negara perwakilan. Jangan sampai kita telat mengantisipasi terjadinya suatu krisis,” tuturnya.
Puan menambahkan, perwakilan Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan PTRI New York perlu berkontribusi membangun jembatan (bridge building) memobilisasi kerjasama global dan membangun saling kepercayaan. Apalagi kini dunia tengah terbelah (fragmented world) karena persaingan kekuatan besar.
“Kita perlu mencari isu yang mana semua negara dapat duduk bersama, mencari solusi. Kita dapat melakukan kerja sama global untuk isu air bersih, dan sanitasi; isu perubahan iklim; atau isu bencana,” pesan Puan.