Di sisi lain, Puan menyoroti soal berbagai permasalahan regional seperti krisis politik dan kemanusiaan di Myanmar hingga pengungsi Rohingya yang telah memasuki wilayah Indonesia.
“Dalam menghadapi tantangan tersebut, Indonesia tentu terus meningkatkan perannya dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia,” papar peraih 2 gelar Doktor Honoris Causa itu.
Ditambahkan Puan, Indonesia sendiri telah berhasil menggalang kekuatan global melalui kepemimpinan di berbagai forum internasional. Menurut Puan, Indonesia harus membangun komitmen agar bisa memanfaatkan posisi keketuaan tersebut demi memperjuangkan kepentingan bangsa yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
“Perlu saya sampaikan juga bahwa dalam menghadiri forum Parliamentary Hearing di PBB kali ini, saya mengemban misi untuk terus menggalang kerjasama multilateral untuk perbaikan tatakelola sumber daya air dan sanitasi,” urai Puan.
“Kita melihat perbaikan tatakelola sumber daya air merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya percepatan pencapaian target pembangunan berkelanjutan pada tahun 2030,” sambung perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.