“Saya selalu inginnya mengalir aja karena saya memahami bahwa apa yang saya kerjakan, walaupun tidak sempurna saya sudah berusaha secara maksimal,” ujar dia.
Puan disebut-sebut akan maju pada 2024. Pasalnya, sudah banyak baliho yang memajang wajahnya dengan tulisan ‘Kepak Sayap Kebhinnekaan’. Banyak pihak berpendapat pemasangan baliho itu adalah manuver untuk menaikkan elektabilitas Puan.
Namun, Hasil survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Ketua DPR RI Puan Maharani sebagai calon presiden atau capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menurun meski baliho “Kepak Sayap Kebhinnekaan” disebar di sejumlah daerah dan viral di media sosial.
Hasil survei Surabaya Survey Center (SSC) juga menunjukkan elektabilitas Puan Maharani di mata pemilih perempuan atau emak-emak di Jawa Timur hanya sebesar 1,3 persen.
Nama Puan berada di urutan 11 atau bawah 10 tokoh lain, seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, Khofifah Indar Parawansa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Ridwan Kamil dan tokoh lainnya.
Survei itu merupakan penelitian yang dilaksanakan sejak 1-10 Februari 2022, menyasar 38 kota/kabupaten di Jatim. Total, terdapat 1.070 responden yang dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Margin of errornya, kurang lebih tiga persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.