Jenggala.id – Dalam rangka menghadapi hari raya Idulfitri, Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin mengimbau Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengantisipasi kenaikan inflasi bahan pangan. Hal ini dipengaruhi faktor utama yang berasal dari inflasi pangan akibat kenaikan harga beras, hingga telur ayam. Mengingat inflasi di DIY pada Maret 2023 mencapai 6,11 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan nasional yang berada pada level 4,97 persen (yoy).
“Tingginya permintaan (pangan) jelang Idulfitri membuat harga-harga naik. Belum lagi, kalau pasokan barangnya tidak lancar yang dapat membuat kelangkaan di pasar. Ini yang sering dikeluhkan ibu-ibu karena pengeluarannya bertambah akibat kenaikan harga. Yang dikhawatirkan juga akan mempengaruhi kemampuan konsumsi masyarakat,” urai Puteri dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI di Provinsi DIY, Kamis (06/04/2023).
Puteri juga mendorong Bank Indonesia untuk menggencarkan peran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai upaya dalam menjaga stabilitas inflasi di daerah.
“Gerakan ini di antaranya diwujudkan melalui operasi pasar dan gelar pangan murah yang pasti akan sangat membantu masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Sehingga, mereka mampu mendapat bahan pangan dengan harga yang murah dan terjangkau. Harapannya, kegiatan ini dapat meringankan pengeluaran jelang lebaran,” ungkap Puteri.