Menurut Rissal, Jokowi tak menunjukkan keseriusannya untuk mengundang kembali generasi bangsa yang potensial untuk membangun Indonesia. Omongan Jokowi meminta Ainun Najib ‘pulang kampung’ hanya sebagai pemanis di depan warga NU.
“Itu hanya pernyataan Jokowi untuk menyenangkan hati NU bahwa ada anak muda yang sukses, ada yang seperti Ainun Najib. Itu pernyataan baik presiden dalam undangan kepengurusan NU,” kata Rissal, Jumat (4/2).
Dia menilai ajakan Jokowi tak menunjukkan keseriusan karena hanya berupa undangan pulang kampung. Jokowi tak menyediakan tempat atau posisi strategis untuk Ainun Najib agar bisa mengembangkan ekosistem digital seperti yang diinginkan Jokowi.
“Saya tidak melihat keseriusannya. Kalau mau serius bikin dong seperti zamannya pak Habibie, jadi jangan cuman kasih statement. Dikasih tempat untuk berkembang,” ujar Rissal.
Dia kemudian membandingkan apa yang dilakukan Jokowi sebelumnya saat memanggil eks Direktur Pelaksana Bank Dunia yang kini menjabat sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani pada 2014. Saat itu Jokowi meminta Sri Mulyani pulang kampung dan mengurusi finansial Indonesia sebagai Menteri Keuangan.