Hendri mengklaim pemerintahan Joko Widodo masih menyimpan tiga agenda utama yang terus diupayakan.
“Yang pertama adalah sebuah skenario besar untuk tiga periode, jadi ini belum selesai upayanya, menurut saya. Apakah nanti reshuffle bisa memengaruhi? Time will tell,” sebutnya.
“Kemudian yang kedua, jika skenario tiga periode tak berhasil, maka Presiden baru pada 2024 nanti akan menjadi pilihan rezim Jokowi,” cetus Hendri.
“Dan yang terakhir, terdapat keresahan yang sangat kasat di mata; Yakni gerakan orang Istana yang membuat para elite politik tidak nyaman, sehingga membuat pemerintahan tidak berjalan dengan harmonis,” selorohnya.
Lebih lanjut, Hendri juga mengemukakan masih banyak lagi skenario tak terduga lain yang membuat reshuffle kabinet nanti dapat menjadi sia-sia.
“Skenario itu tadi yang perlu disikapi lebih dahulu oleh tokoh-tokoh bangsa, apakah rakyat mau ikut dan nurut ke skenario tersebut? Atau kita fokus pada fungsi kita sebagai negara demokrasi?” ujarnya.
Sebelumnya, kabar reshuffle kabinet terkait kinerja para menteri berembus di kalangan elite partai politik. Sejumlah pihak menyebut itu akan dilakukan pada Rabu (15/6).